Manajemen risiko merupakan suatu budaya perusahaan yang terdiri dari serangkaian proses terstruktur untuk menghadapi risiko yang mungkin terjadi. Secara umum, prosesnya meliputi tahap identifikasi, evaluasi, dan pengelolaan. Selain untuk memastikan perusahaan berjalan sesuai dengan tujuannya, penerapan manajemen risiko yang tepat juga bisa mencegah dampak yang dianggap akan menghambat pencapaian perusahaan.
Sebagai perusahaan distribusi farmasi berskala besar di Indonesia, Kimia Farma Trading & Distribution turut menerapkan pengelolaan manajemen risiko yang proaktif. Hal ini menjadi bukti integritas KFTD dalam melindungi kewenangan yang dimiliki oleh seluruh pihak yang terlibat, termasuk para pemangku kepentingan (stakeholders).ย
Proses Manajemen Risiko di KFTDย
Komitmen KFTD untuk menerapkan manajemen risiko yang memenuhi standar tecermin dalam prinsip-prinsip yang dianutnya. KFTD menjalankan pengelolaannya secara terstruktur dan terintegrasi. Manajemen risiko KFTD juga bersifat inklusif, dinamis, responsif, dan berkelanjutan dengan menyesuaikan dan mempertimbangkan faktor manusia serta budaya.ย
Kimia Farma Trading & Distribution menjalankan proses manajemen risiko di perusahaan melalui sejumlah tahapan berikut:
-
Penetapan Konteks Risiko
Dalam tahap ini, KFTD mulai mempertimbangkan kondisi internal maupun eksternal untuk memahami konteks dan kriteria risiko beserta dampaknya. Hasil analisis tersebut akan dituangkan pada penetapan tujuan manajemen risiko yang turut mempertimbangkan berbagai pandangan dari pemangku kepentingan. ย ย
-
Pelaksanaan Risk Assessment
Sebagai salah satu tahapan inti dalam proses manajemen risiko, risk assessment mencakup sejumlah proses penting, termasuk identifikasi, analisis, evaluasi, dan penanganan risiko.
Langkah penanganan bisa dilakukan dalam berbagai bentuk, dari mulai tindakan preventif, pengalihan, penghilangan sumber risiko, pengurangan dampak risiko, hingga penerimaan.ย ย
-
Pengawasan dan Peninjauan Ulang
Sesuai dengan prinsip berkelanjutan yang diterapkan KFTD dalam menjalankan manajemen risiko, prosesnya pun melibatkan pengawasan dan peninjauan ulang.
Salah satu bentuk pengawasan yang dilakukan adalah aktivitas audit intern secara berkala untuk memastikan pengelolaan yang tepat. Pengawasan juga dilakukan untuk mencegah terjadinya pelanggaran internal maupun eksternal, termasuk kasus penyuapan dan korupsi.
-
Proses Komunikasi dan Konsultasi
Manajemen risiko suatu perusahaan biasanya dilakukan hingga tahap monitoring dan review. Namun, Kimia Farma Trading & Distribution tidak berhenti sampai di sana. Guna mendukung prinsip Good Corporate Governance yang melibatkan semua pihak, KFTD juga melanjutkan pengelolaan manajemen risiko dengan proses komunikasi dan konsultasi bersama stakeholders. Hal ini dapat berdampak positif terhadap pengembangan Risk Management yang berkelanjutan.
Seluruh tahapan di atas membuktikan integritas KFTD sebagai perusahaan dengan sistem manajemen risiko yang terstruktur dan tepat sasaran. Hal ini tentu bisa meningkatkan kinerja dan tata kelola perusahaan, terutama dalam analisis kemungkinan risiko dan dampaknya.